BAHAN
BAKAR DAN PEMBAKARAN
I.
Pengertian Umum
I.1
Bahan Bakar
Ditinjau
dari sudut teknis dan ekonomis, bahan bakar diartikan sebagai bahan yang
apabila dibakar dapat meneruskan proses pembakaran tersebut dengan sendirinya,
disertai dengan pengeluaran kalor. Bahan bakar dibakar dengan tujuan untuk
memperoleh kalor tersebut, untuk digunakan baik secara langsung maupun tak
langsung. Sebagai contoh penggunan kalor dari proses pembakaran secara langsung
adalah:
-
untuk memasak di dapur-dapur rumah tangga,
-
untuk instalasi pemanas,
sedang
contoh penggunaan kalor secara tidak langsung adalah:
-
kalor diubah menjadi energi mekanik, misalnya pada motor bakar,
-
kalor diubah menjadi energi listrik, misalnya pada pembangkit listrik tenaga
diesel, tenaga gas dan tenaga uap.
Beberapa
macam bahan bakar yang dikenal adalah:
-
bahan bakar fosil, seperti: batubara, minyak bumi, dan gas bumi.
-
bahan bakar nuklir, seperti: uranium dan plutonium.
Pada
bahan bakar nuklir, kalor diperoleh dari hasil reaksi rantai penguraian
atom-atom melalui peristiwa radioaktif.
-
bahan bakar lain, seperti: sisa tumbuh-tumbuhan, minyak nabati, minyak hewani.
Bahan bakar konvensional, ditinjau dari keadaannmya dan wujudnya dapat padat,
cair atau gas, sedang ditinjau dari cara terjadinya dapat alamiah dan
non-alamiah atau buatan atau “manuvactured”. Termasuk bahan bakar padat alamiah
ialah: antrasit, batubara bitumen, lignit, kayu api, sisa tumbuhan. Termasuk
bahan bakar padat nonalamiah antara lain: kokas, semi-kokas, arang, briket,
bris, serta bahan bakar nuklir. Bahan bakar cair non-alamiah antara lain:
bensin atau gasolin, kerosin atau minyak tanah, minyak solar, minyak residu,
dan juga bahan bakar padat yang diproses menjadi bahan bakar cair seperti
minyak resin dan bahan bakar sintetis. Bahan bakar gas alamiah misalnya: gas
alam dan gas petroleum, sedang bahan bakar gas non-alamiah misalnya gas rengkah
(atau cracking gas) dan “producer gas”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar